Tubuhku terasa panas dingin seolah aliran daraku beredar tak normal.Mataku masih terpejam rapat. Aku memang cemburu sama pemuda-pemuda itu…” masih kudengar ucapan bernada lesu mang Narko kepada mbak Siti. Bokeb Dan akhirnya dengan malu-malu aku anggukan kepalaku. Hatiku langsungkebat-kebit. Ketika aku membuka mataku kulihat wajah mbak Siti di hadapanku sambil tersenyum kepadaku.“Gimana? Hatiku langsungkebat-kebit. Mbak juga sih yg ga ngunci pintunya!”kilahku“Dasar! Dia supirku, teman bercandaku, pelindungku sekaligus kekasihku.“Dasar cowok kota bisanya cuma ngejual tampang sama ngehambur-hamburin duit orang tua saja!“ ocehnya pada suatu sore setelah mengusir seorang cowok teman sekelasku yg mencariku. Padahal jelas ia pasti tahu jawabanku. Mau yaa?”Akhirnya aku-pun mengangguk lemah karena tujuanku kemari toh memang buat mencoba itu. Akupun seakan ikut-ikutan tersodok. Tak lama kemudian ia muncul lagi dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamar sempit itu.Di dalam situ mang Narko berdiri menyambutku.
