Kutatap mata Putri, kami kembali berciuman, dan Putri kembali menggigit pundakku. Tapi tidak memanas, hanya interogasi kecil yang ingin dituntaskannya. Vidio XNXX Putri langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku tempat pelampiasan?” dengan nada meninggi. Tapi aku bertekad baikan sama dia, karena urusan kantor memang tidak boleh bercampur dengan urusan pribadi. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Kuhimbau pada nya untuk tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Kumajukan kepalaku untuk melekatkan mulutku ke vagina Putri. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Kuhisap kembali lidah Putri sambil melepaskan Bh hitamnya. Putri langsung membalikkan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Taruhanku sepertinya salah. Pikiranku dipenuhi dengan nafsu. Aku pun tersenyum dan menjawab “Makasi ya sayang. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi apabila kami ketahuan. Aku hanya bisa tersenyum meringis, membayangkan bahwa rekan kerja ku pun bakal memusuhiku (aku mengerti kenapa, kan dia diputusin pacarnya .




















