Aku sangat puas jika melihat kamu berteriak kesakitan.”Aku diam saja. Bokep Tante Tubuhku terasa sangat lemas. Saat itu aku sudah mulai ketakutan.“Ampun, Nyonya.., ampun. Aku berteriak dan meronta. Namun tentu saja aku tidak dapat makan seperti orang biasa. Tapi tubuhku terikat erat oleh tali di tempat tidur. Dia pergi ke arah kota untuk minum-minum di kafe. Aku berkewajiban untuk melayani Nyonya Hana kapan pun dia menginginkanku. Tiba-tiba Nyonya Hana membelokkan mobilnya ke kiri dan masuk ke sebuah jalan tanah. Aku benar-benar merasa sangat rendah saat itu. Nyonya Hana kemudian menyuruhku untuk mengikutinya menuju ke sebuah sungai yang ada di situ. Kini aku telentang dalam keadaan terikat dan telanjang seperti huruf X.Nyonya Hana lalu meraih kotak tempat dia menyimpan alat-alat penyiksaan dan mengambil dua buah jepitan buaya yang bergigi tajam dan terkenal kuat cengkeramannya.




















