Ia kelihatan ragu-ragu. “Santi, aku cuma ingin pergi berdua denganmu, sekali saja.., sebelum kamu benar-benar menjadi milik Yoga. Bokep Family Tubuhnya tampak semakin seksi saja. Tubuhnya melengkung indah dan untuk beberapa saat lamanya tubuhnya mengejang. Tiba-tiba, aku merasakan ada orang lain yang memelukku dari arah belakang. Dia duduk di atas kursi memandang ke arah laut, sementara aku rebahan di atas tempat tidur. “Tapi enak ‘kan, ‘yang?”, tanyaku, yang dijawab Eksanti dengan sebuah anggukan kecil.Aku meminta Eksanti untuk menggoyangkan pinggulnya. Aku merapikan untaian rambut yang menutupi beberapa bagian pada permukaan wajah dan leher Eksanti. Tetapi entah mengapa aku lebih suka jika Eksanti yang membuka kaosnya sendiri untukku. Aku juga merasa tindakanku saat itu betul-betul nekat, apalagi pintu kamar masih terbuka setengah. Tadi pagi sih ditungguin, tapi Mas Yoga buru-buru berangkat Mas”, jawabnya sebelum aku bertanya. Lagi pula dia juga tampaknya tidak sungguh-sungguh untuk melarangku.
