“Gimana Bu, ada yang bisa saya bantu?”, tanya Dido beberapa saat setelah itu. Bokep Montok “Sabar, Bu. Sejenak kemudian pemuda itu masih tampak memandangi kartu nama dokter wanita itu, ia seperti sedang mengamati sesuatu yang aneh. Ibu juga boleh pakai saya kapan saja ibu suka”. “Ouuuhh Dido sayang, ganti gaya yuuuk?”, ajak sang dokter sambil menghentikan gerakannya. Didorongnya tubuh Dido sambil meraih batang penis yang sedang meraih puncak kenikmatan itu. “Nggak akan, bu. Kamu sudah tahu kan gimana rasanya dikhianati? Kecantikan Dokter Supriyati yang sangat menawan itu benar-benar membuat gairah bercinta Dido semakin membara. Dasar lelaki bangsat”, ceritanya pada Dido. Dada Dido mendesir mendapat tatapan seperti itu, pikirannya bertanya-tanya. Aku istri pejabat, dan aku juga dikecewakan oleh mereka”. Dido hanya terdiam mendengar cerita dokter Supriyati. Disambarnya tas dokter yang ada di situ lalu membuka sebuah bungkusan pil penenang yang biasa diberikannya pada pasien yang panik.
