“Dan, kamu tak boleh lagi tidur denganku”, Katanya lagi. Aku tak punya keberanian untuk
membongkar paksa. Bokep Colmek Muka dan kepalaku
memanas. Tanganku pun bereaksi lebih berani, meremas pahanya yang kiri dan
kanan. Kejantananku meronta
di balik celanaku, yang saat itu belum terbiasa memakai underwear. Baunyapun beda, seperti bau akasia. Untung sisanya telah mengering. “Ya, Kak…, Guru-guru rapat”
Kak Tina keluar dari kamar. Aku
melihat Kak Tina memegang novel dengan tangan kanannya, sedang tangan
kirinya menggosok-gosok bagian rahasia tubuhnya. Kejantananku menekan kemaluannya, tergadang kugosok-gosokkan. aah, aku semakin deg-degkan. “Mimpi basah?”. Kak Tina
tetap tak sadar. Orangnya tidaklah cantik, tapi tubuhnya bagus. Masalahnya aku pernah merasa
bagian bawah tubuhnya berdenyut-denyut saat kutimpa, dan tangannya
merangkulku, dan detak jantungnya keras dan cepat. Kurasakan detakan jantung Kak Tina kencang, seirama dengan detak
jantungku. “Berdiri sebentar, Sapto”. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Yang pasti ini menandakan kamu sudah besar. Aku terdiam terpaku. Kak Tina selalu membangunkan aku setelah dia memasak air. Aku tidak diijinkannya
membaca novel-novel stensilan itu. Aku pun
>