Semuanya berawal ketika hujan tiba-tiba mengguyur kami yang sedang dalam perjalanan pulang. Pinggulnya besar, bagus untuk melahirkan kata orang-orang tua. Bokep Montok Aku terkesima. Pasti ia akan terlihat seperti bidadari di hari pernikahan kami. Sampai akhirnya hal yang ditunggu-tunggu itupun tiba.Ilman tolong masukkan penismu ke dalam vagina Ibu ya, Ibu udah gak tahan lagi sayang. Ibu memelukku. Pikiranku menerawang jauh melewati kisi-kisi jendela kamar. Di sebuah manekin terpajang gaun berwarna merah maroon dengan renda melingkar di bagian pinggangnya. Berdua saja. Aku pun sadar bahwa Ibuku sebenarnya tidak tertidur dan hanya memejamkan mata sembari menikmati sodokanku.Ohh Bu, aku mau keluarin spermaku di rahim Ibu biar jadi anak kita! Karena udara panas segera kusetel kipas angin, tombol nomor dua cukup dingin untuk kamar seukuran empat kali enam.Setelah meletakkan belanjaan di dapur, Ibu menyusulku ke kamar.




















