“Ayolah Pak, saya percaya bapak pasti bisa nolongin saya, ini penawaran terakhir saya, masa bapak gak tertarik dengan yang satu ini” godaku sambil merundukkan badan ke arahnya sehingga Pak Qadar dapat melihat belahan payudaraku melalui leher bajuku yang agak rendah. Ternyata ketika besoknya diriku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan diriku kembali digarapnya.Rupanya Pak Qadar masih belum puas dengan pelayananku. Bokep Tante Lucunya karena Pak Qadar lebih pendek, diriku harus sedikit menunduk untuk bercumbuan dengannya. Ternyata ketika besoknya diriku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan diriku kembali digarapnya.Rupanya Pak Qadar masih belum puas dengan pelayananku. Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku, disusul semprotan berikutnya yang semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan kental dengan aromanya yang familiar denganku. Saat itu adalah detik-detik menjelang Ujian Akhir Semester (UAS). Akupun complain masalah ini dengan dosen yang bersangkutan yaitu Pak Qadar, seorang dosen yang cukup senior di kampusku, beliau berumur pertengahan 40-an, berkacamata dan sedikit beruban, tubuhnya pendek kalau dibanding




















