“Ahh.. Vidio Bokep ah.. umm.. hh..” kuraasakan keringat di permukaan perutku. Membayangkan memiliki seorang kekasih yang tak dapat kulepas lagi? Kuangkat sisi tubuhku, memeluk belakang lehernya dengan telapak tanganku. Gila, aku tahu kamu protes atas ucapanku, hahahaha. jangan gitu dong, Ray. Shit! Memencet keluar dua butir terakhir, mengunyahnya sambil menenggak seteguk cairan dari botol di hadapanku. Monyet!Kuulurkan tanganku mengangkat gagang telepon yang barusan berbunyi keras sekali di pinggir kepalaku. lampunya..” Nia berkata setengah tertahan. nggak pernah ada apa-apa kan?” Aku tersenyum kepadanya.“Thanks..”
“Your welcome, Ray,” jawab gadis manis itu sebelum menghilang di balik pintu rumahnya. ah..” Nia masih mengerang-erang di bawahku. “Ray.. Waktu itu aku sedang menikmati membaca buku komik Jepang Elex Media terjemahan bahasa Indonesia (entah apa judulnya, soalnya aku tak ingin repot mengingatnya). Namun aku masih sangat muda dan miskin pengalaman saat itu, bahkan dengan keseringanku menonton film blue aku masih tidak dapat melakukannya.
