Tak puas kerana celana dalemku sedikit mengganggu, dgn cepatnya sekali gerakan dia melepaskan celana dalemku. Bokep Montok Pernikahan kami mulus-mulus saja sampai Bernard muncul diantara kami. Mas Berto mengerti keterkejutanku.“Aqu sudah tak tahu lagi dgn apalagi aqu harus membayar hutang-hutangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang-tukang pukulnya jika aqu tak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini”, katanya lirih.Aqu cuma terdiam tak mampu mengomentari perkataannya itu. Aqu mulai bertanya-tanya, sejak kapan swamiku mulai gemar minum-minum beralkohol. Ia mengaqu kalah bermain judi dgn seseorang dan perlu uang untuk menutupi utang atas kekalahannya, jadi itu yg dilaqukannya selama ini. Tetapi jika kalah aqu harus rela melayani kawan-kawan swamiku yg menang judi. Malam ini dia lain sekali sentuhannya lembut. Dia cuma menjawab“Aqu mencari penghasilan tambahan Bell”, jawabnya singkat dan acuh.Mas Berto makin sering pulang larut malam, bahkan pernah satu kali dia pulang dgn mulut berbau alkohol, dan hampir tak sadarkan diri, ternyata dia mabuk sangat berat.
