“Sabar Non, tahan dikit, ntar kesananya enak kok !” kata pria itu sambil menekan penisnya ke anus Joane. Bokep Jepang Si gadis juga memeluknya lebih erat dan melingkarkan kakinya di pinggang Imron sementara kedua pahanya disangga si penjaga kampus itu. Joane dapat melihat dengan jelas wajah menjijikan pria itu sedang mengagumi pantatnya melalu pantulan cermin di hadapannya, juga terlihat Imron dengan terburu-buru membuka celananya sendiri, mengeluarkan senjatanya yang siap ditembakkan
“Plak…” sebuah tamparan keras pada pantatnya membuatnya kaget dan menjerit. Hujaman Imron makin lemah, terlebih dulu dia turunkan pelan-pelan kaki kanan si gadis lalu yang kirinya, terakhir dia menarik lepas penisnya. Sekitar tiga menitan saja Imron sudah mengeluarkan maninya di dalam mulut Joane. “Nah, bagus kalo nggak gimana ?” tanyanya lagiJoane menggeleng tidak tahu harus menjawab bagaimana, sebutir air mata menetes di wajahnya yang cantik. Joane mendengus kesal dan meremas-remas kertas itu lalu membuangnya. Dengus nafas Joane makin memburu, nampak dari wajahnya dia akan segera mencapai puncak.




















