Hangat, begitu hangat, kami biarkan tubuh kami terdiam dalam pelukan selama beberapa saat. Bokep Jepang Dia langsung mengambil ponsel berlayar lebar dari dalam saku, menyalakan lampu flash kamera yang diharapkannya mampu memberi penerangan darurat.Baru saja lampu flash ponselnya menyala, suara Olivia Ong kembali terdengar, meski temponya tak lagi sama seperti tadi. Aku cuma butuh kamu,” aku tersenyum lebar, lalu memeluk tubuhnya erat-erat, menekan hidungnya yang memerah karna kedinginan.“Iiiih apaan sih, gak jelas banget gombalannya,” Sava coba menjauhkan tubuhku, tapi sepertinya gak niat deh karna dorongan tangannya terasa sangat lemah, atau rasa cintaku yang terlalu kuat padanya hingga dia gak mampu melepaskan jerat benang-benang kasihku ini.Dalam sekian detik waktu berhenti, terjadi keheningan diantara gemerincik air hujan di luar sana. “SAVANAAAAAAA !”“Hyaaaaaaaaa,” seluruh penonton bersorak, Sava menuntup kedua matanya, dia tersenyum sekaligus menangis. Tubuhku gemetar bukan karna dinginnya hujan, tapi karna perasaanku yang tak dapat aku kendalikan.“Aku hanya seorang pria yang akan selalu mengingatmu.”~ Selesai ~Saksikanlah…
Saksikan olehmu wahai sang




















