hamili aku, sayang”Diva tergolek lemas dalam pelukanku, tubuhnya mengkilat berkeringat, dari vaginanya menetes cairan orgasmenya membasahi sprei, ketika penisku kutarik cairannya menetes lagi.Rambutnya acak acakan, yang aku suka dari Diva adalah suka ngomong jorok sekali, lebih jorok dibanding artis lain yang pernah kutiduri, Anne J Cotto atau Andi Soraya masih kalah jorok dengan Diva ini.“Sabar deh .. betapa bahagianya aku bisa menikmati tubuhmu Mbak Diva” kataku sambil meremas buah dadanya, rambutnya yang panjang itu semakin tak karuan.Penisku semakin tenggelam dalam lubangnya yang semakin licin dan becek itu, penisku serasa diurut urut, lubangnya sangat sempit, bagian atas vagina menggelembung seiring penisku semakin tenggelam, Diva meringis dan memandangku dengan senyuman menggoda“Mbak Diva mau tiap hari kuginiin” tanyaku nakal.“Mau ah .. Bokep India kalo seluruhnya ya mana mau” ujarku sambil menetralkan dirinya dan kembali tertawa, menyunggingkan senyum nakalnya, matanya menatapku seolah ingin menelanku.Hari itu Diva menggunakan pakaian yang sangat mengundang birahiku, belahan dadanya terbuka lebar, sedang roknya hanya pendek sekali










