Walaupun aku diamkan sejumlah saat, tetap saja kejaran libido yang terasa lebih kuat. Bokep Arab Penisku yang kencang ikut mengelus paha estetis bu Shirley. Kami berangkulan kembali, seakan-akan dua sejoli yang sedang mabuk asmara sedang bermesraan, sebenarnya antara majikan dan pegawainya. Aku semakin bernafsu meski tetap gemetaran. Penisku benar-benar maksimal kencangnya. Kalau kerja lembur begini ia justeru sering bercanda. Tapi herannya nafasku kian memburu, kejar-kejaran dan bergelora laksana gemuruh ombak di Pelabuhan Ratu. Berarti dia tidak tidur. Dan bu Shirley setuju bahkan senang. Menakjubkan! Dia menyusupkan kaki kanannya di selakangan saya. Kami duduk berdampingan di sofa ruang tengah, dengan penerangan yang agak redup. Pukul 22.00 kegiatan belum selesai, namun aku agak terhibur bu Shirley inginkan menemaniku, sambil memeriksa pekerjaanku.Dia lumayan teliti.




















