Tp beberapa saat kemudian, tangan mereka mulai nakal menggeraygi pahaku yg masih terbungkus rok abu-abu. Aku yg semakin kepanasan mencoba menepis tangan mereka.“Ih, apa sih pak, jangan macam-macam ah”, kataku
“Ngga papa dong neng, kali-kali, ntar neng juga doyan kok”Sial, berani benar mereka, aku mencoba melawan dan teriak minta tolong, tetapi karena hujan sangat deras dan jalanan sepi, tdk ada yg mendengarku. Bokep Arab Pak mahmud memintaku masuk agak ke dlm karena hujan sdh sangat deras.Sementara itu, Pak mahmud terlihat ngobrol dgn Pak iwan dan Pak andi sambil sesekali melihat ke arahku. Lama kelamaan aku bisa mengocok penisnya dgn meqiku sendiri.“Ahhh… ahhh… cplakk..cplakk…. Sekarang Mereka mulai mencumbui daerah dadaku dan pahaku.“Aahhhh, pak, jangan pak… saya belum pernih… oohhh”Mereka malah semakin liar menjilatinya. Tangan dan kakiku dipegangi.Pak mahmud berkata:“Neng, kalo neng diem, kita janji deh ga bakalan bikin neng kesakitan, malah kita puasin.”Aku diam saja melihat mereka, pikiranku antara sadar dan tdk, aku merasa kepanasan seolah ikut bergairah meladeni
>