“Aku.., Apa yg harus kulakukan?” tanyaku tak mengerti. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Bokep Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Dan juga anak terakhir. Namun nampaknya Lidya masih belum puas. “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Tiba-tiba saja Lidya. Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Namun aku tak tahu apa yg membuatnya kecewa.“Ada apa, Lin?”, tanyaku tak mengerti perubahan sikapnya yg begitu tiba-tiba. Kali ini bukan hanya mengecup, namun dia melumat dan mengulumnya dgn penuhl gairah. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Hanya saja Bapak belum bisa membelikannya. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.Terasa padat dan kenyal dadanya.
