Mbak Iin sudah turun. Bokep Live Ah.., wanita yg lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.Buka bajunya, celananya juga, ujar wanita tadi manja menggoda,
Nih pake celana ini..!Aq disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi. Wanita muda itu mengikuti di belakang. Aq tahu di mana ruangannya. Iin datang. Angin menerobos kencang hingga seseorang yg membaca tabloid menutupi wajahnya terganggu.Mas Tut.. Toh masih ada hari esok.Aq bergegas naik angkot yg melintas. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit. Masih ada waktu bebas 3 jam. Aq tertipu. Sekali. hah..? Creambath? Lalu memeknya, basah sekali. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Untung ada tissue yg tercecer, sehingga ada alasan buat Iin.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar gembira dari wanita yg menunggu telepon. Jam berapa aq berangkat. Hidungnya tdk mancung tetapi juga tdk pesek. Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh. Suara itu lagi. Aq jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Aq mengurungkan niatku.
